Rabu, 15 Maret 2017

Aliran Pemikiran dalam Buku The Original Debate

Dalam buku The Original Debate, dijelaskan bahwa ada beberapa aliran pemikiran dalam ilmu politik, yaitu :

-          Positivism

Pergerakan dalam investisigasi empiris sudah dilakukan sejak middle ages yaitu saat kebangkitan renaisans. Pada awalnya konsep ini diambil dari Aristoteles mengenai metode percobaan induktif yang mengutamakan asas empiris dalam mengkaji suatu permasalahan. Dalam sejarahnya Aristoteles merupakan pilsuf yang begitu memperhatikan asas empirik dalam mengambil keputusan, sehingga suatu objek kajian tidak hanya menggunakan nalar dan rasionalitas manusia sebagai landasan awalnya, melainkan aspek empiris sangat ia perhatikan dan menjadi salah satu faktor penentu suatu kebijakan.
Tokoh yang mempelopori pemahaman ilmu manusia dalam sains adalah Thomas Hobbes. Ia memberikan konsep dasar positifis bahwa aspek-aspek kajian harus dilakukan generalisasi, sehingga dapat diakui oleh semua kalangan. Lalu mulai berkembang berkat gagasan Auguste Comte tentang “filsafat positif”, ia mendeskripsikan evolusi pemikiran manusia terbagi menjadi tiga tahap, yaitu :
Pertama, theological stage tahapan pemikiran manusia yang begitu terkonsentrasi pada agama. Sehingga aspek-aspek ketuhanan begitu melakat dalam kehidupan manusia dan mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah.
Kedua, metaphisycal stage tahapan pemikiran metafisis yang begitu abstrak sehingga menjadikan manusia berfikir animistik.
Ketiga, stage of positive knowledge tahapan pemikiran yang menjadikan ilmu sebagai konsep kebenaran.
Pada poin ketiga tertulis filsafat positif Comte yang bertujuan mencari fakta atau sebab-sebab dari gejala sosial, dengan menggunakan perspektif yang lebih umum serta luas dan menemukan kaidah-kaidah yang universal. Sehingga sesuatu yang telah digeneralisasi dikatakan sebagai kebenaran, dan pola ini menyampingkan aspek-aspek kajian yang terkhusus pada prakarsa dan kehendak individu, sehingga tidak memiliki arti. Oleh sebab itu, dalam perspektif ini ilmu memiliki peran untuk mencari “kaidah-kaidah yang bersifat universal” yang berfungsi sebagai pengatur tingkah laku manusia. Metode yang dianggap positif karena terkesan “lebih ilmiah”, hal ini dapat dibuktikan karena hasil dari metode ini adalah generalisasi mengenai gejala sosial, melalui metode yang bersifat kuantitatif.

-          The Anti-Positivist Response

Awalanya konsep ini mulai berkembang di German pada tahun 1880 dan dipelopori oleh beberapa tokoh, yaitu : di Jerman Wilhelm Dilthey, Wilhelm Wundt, Franz Brentano, Edmund Husserl, Max Weber dan di Amerika : William James. Pada intinya, mereka memiliki argumentasi yang membela hak individu untuk berfikir, sehingga pikiran manusia dijadikan seagai indikator utama dalam menciptakan makna dari realita sosial yang ada.

Pemikiran manusia merupakan indikator utama dalam pespektif ini, proses-proses yang terjadi secara perorangan dan subyektif, karena dipengaruhi oleh pengalaman dan persepsi masing-masing individu menjadikan suatu realita tidak bisa di generalisasi dengan menggunakan angka. Sehingga persepsi individu sangatlah berpengaruh dalam menentukan pola pandang terhadap suatu realita sosial. Karena pada hakikatnya pengetahuan individu mengenai keadaan sekitarnya itu dibentuk oleh penafsiran atau interpretasi individual. Dikarenakan masyarakat bersifat dinamis, maka tidk mungkin menemukan kaidah-keidah universal yang dapat menjelaskan dan meramalkan gejala sosial seperti di dalam ilmu-ilmu alam. Sehingga dalam perspektif ini ilmu berperan mencari pemahaman melalui penafsiran atau interpretasi melalui penghayatan dan analisis yang mendalam terhadap pengalaman dan perilaku individu yang ingin kita fahami. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Lowell Barrington, Comparative Politics Structures and Choices (Australia: Wadsworth, 2013), 227-257. & Peter Calvert, Comparative Politics: An Introduction (Harlow: Pearson, 2002), 297-320.

Bagaimanakah menghubungkan elite dan massa dalam proses politik? Literatur kali ini membahas dan mengeksplorasi konsep-konsep mengenai el...