Era demokrasi liberal yang saat ini mempengaruhi
sebagaian besar negara di dunia. Berakibat pada penanaman konsep demokrasi yang
terus-menerus diupayakan pada negara-negara di dunia, khususnya negara ketiga.
Demokrasi yang pada umumnya diartikan kekuasaan ditangan rakyat, atau dari
rakyat untuk rakyat dan oleh rakyat, menjadikan para pemimpinnya diharuskan
untuk seutuhnya membela dan mengabdi demi kepentingan rakyat. Karena melalui
konsep ini, rakyat lah sebagai pemegang mandat utama. Oleh karena itu, para pemimpin
harus memahami betul aspirasi-aspirasi yang disuarakan oleh rakyat.
Aspirasi
yang disuarakan masyarakat, tiada lain adalah suatu respon dari berbagai isu
yang muncul akibat fenomena-fenomena sosial politik yang ada. Dengan demikian
aspirasi masyarakat akan berbeda-beda dan berbagai macam tentunya. Hal ini
dikarenakan setiap masyarakat memiliki kepentingan yang beragam terhadap suatu
isu atau fenomena yang ada. Dengan demikian tak jarang timbul perbedaan
pendapat dikalangan masyarakat sendiri.
Oleh karena itu, pemerintah selayaknya dapat mengidentifikasi lebih
dalam terkait respon yang muncul dari masyarakat, sehingga pemerintah dituntut
untuk responsif dan solutif terkait dengan tanggapan-tanggapan yang dilontarkan
oleh masyarakat pada umumnya.
Respon
yang muncul dari masyarakat terkait suatu isu, pada umumnya dapat diartikan
sebagai opini publik. Karena hal ini menjadikan masyarakat sebagai perhatian
utama, maka pemerintah selayaknya dapat mengambil sikap terkait berbagai macam
opini publik yang muncul ke permukaan, khususnya opini publik yang menyebar
luas terkait dengan ketidakpuasan masyarakat terhadap suatu isu atau tindakan
pemerintah, karena jika hal ini tidak disikapi dengan baik, maka akan beresiko
menimbulkan konflik atau bahkan tindakan anarkis. Dengan demikian, opini publik
merupakan salah satu instrumen penting dalam memahami dinamika
persoalan-persoalan yang terjadi di masyarakat. Sehingga pemerintah dapat
mengambil tindakan melalui analisa opini publik tersebut.
Opini
publik sebagai salah satu perwujudan kebebasan berpendapat yang dijunjung
tinggi oleh sistem demokrasi. Membuat pemerintah perlu memberikan perhatian
khusus terhadap opini-opini publik yang muncul ke permukaan, khususnya jika
sudah menjadi tema hangat di media masa. Terkait dengan pengaruhnya karena
mencakup instrumen penting dalam proses demokratisasi, opini publik menjadi hal
penting dalam perumusan kebijakan. Karena sejatinya, opini publik lahir dari
berbagai fenomena yang terjadi di kalangan masyarakat, khususnya terkait dengan
persoalan yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Oleh karena itu, pemerintah
harus memperhatikan opini publik dalam proses perumusan kebijakan.
Jika dalam
konsep David Easton tentang sistem politik terdapat konsep input lalu proses
politik kemudian melahirkan output. Maka, opini publik beriringan diantara
ketiga instrumen tersebut. Dalam prosesnya opini publik merupakan bagian dari
proses input terhadap perumusan kebijakan, selain itu dalam pengolahannya pun
opini publik akan senantiasa terus menyertai proses politik atau perumusan
suatu kebijakan, khususnya peran publik dalam mengkritisi hal-hal yang dianggap
tidak sesuai dengan kepentingan mereka.
Dinamika
politik senantiasa dinamis, khususnya dalam proses kebijakan, dengan demikian
pengaruh opini publik akan sangat menentukan arah kebijakan tersebut. Efeknya
yang memiliki pengaruh cukup signifikan, menjadikan opini publik dalam
prosesnya dapat dijadikan sebagai alat untuk melemahkan atau bahkan merubah
tujuan suatu kebijakan itu dibuat. Sehingga tak jarang banyak oknum yang
memainkan opini publik masyarakat, mengarahkan opini-opini masyarakat melalui
media-media yang cenderung pada penyikapan suatu isu tertentu. Atau bahkan
meredam opini publik masyarakat yang telah ada, dengan isu lain yang dapat
mengalihkan perhatiannya.
Singkatnya,
dalam proses demokratisasi ini, yang menjunjung tinggi kebebasan berpendapat.
Opini publik merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan oleh pemerintah,
khususnya terkait opini yang berhubungan dengan permasalahan peran
pemerintahan. Sehingga opini publik menjadi hal penting untuk dipertimbangkan
dalam proses kebijakan, baik itu dalam segi perumusan, implentasi ataupun
evaluasi. Namun dalam prosesnya yang senantiasa dinamis, opini publik
seringkali dijadikan alat untuk mempolitisasi suatu isu atau pandangan
masyarakat untuk membuat suatu respon tertentu. Maka dari itu, dibutuhkan
analisa mendalam terhadap opini-opini publik yang muncul ke permukaan,
khususnya yang digembor-gembrokan oleh suatu media tertentu. Karena hal itu,
bisa jadi merupakan sosialisasi permasalahan yang sangat krusial, atau pun pengarahan
suatu opini kepada masyarakat luas, untuk meredam atau mengangkat suatu isu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar