Posmodernism
|
1.
Richard Ashley
2.
Vasquez
3.
Lyotard
4.
Smith
5.
Waltz
6.
Walker
7.
Brecht
|
1.
mengatakan
tidak ada ' positionality' tidak ada platform stabil atau kepastian ketika
pidato sosial, penulisan, dan tindakan dapat didasarkan. Namun, ironisnya,
apa yang membuat postmodernisme dimengerti adalah kesesuaian terhadap
konvensi dasar penyelidikan intelektual dan akademik yang merupakan dasar
dari semua pengetahuan, termasuk pengetahuan sosial. Tulisannya sendiri
sesuai dengan konvensi tata bahasa Inggris dan tidak diragukan lagi hidupnya
sendiri seperti menjalani hidup kita dalam standar interpersonal waktu, ruang,
dll, yang ditandai dan diukur dengan kalender, jam, mil, kilometer , dll. Ada
konvensi yang sama antara hukum internasional, politik, dan ekonomi. Langkah-langkah
standarnya adalah beberapa elemen yang paling mendasar dari dunia modern.
Masalah yang lebih mengkhawatirkan adalah bahwa postmodernisme dapat memburuk
menjadi nihilisme negativisme untuk kepentingan diri sendiri. Kritik dapat
dibuat semata-mata demi kritik. Pada akhirnya, postmodernis dapat terasing
dari dunia sosial dan politik yang berusaha untuk difahami. Bukan pilihan dan
alasan, mungkin berhenti menjadi baik dimengerti atau bermakna. Singkatnya,
ada sesuatu tentang postmodernisme yang mungkin menarik bagi nihilis. Tapi
nihilisme tidak dapat memberikan dasar-dasar pengetahuan karena menolak
kemungkinan dan nilai pengetahuan.
2.
Kekangan
konseptual yang paling penting adalah bahwa modernitas dan seluruh gagasan
bahwa modernisasi mengarah ke kemajuan dan kehidupan yang lebih baik bagi
semua. Postmodernis meragukan keyakinan modern yang mengadakan pengetahuan
obyektif dari fenomena sosial. Mereka kritis terhadap liberal klasik yang
percaya pada 'pencerahan'. Mereka juga kritis terhadap positivis kontemporer
yang percaya pada 'ilmu'. Kedua keyakinan yang dianut dalam kemajuan
pengetahuan manusia yang postmodernis dianggap sebagai keliru dan tidak
berdasar. Postmodernis melihat neorealisme sebagai lambang kesalahan
intelektual dan arogansi akademik. Neorealisme adalah contoh utama dari
sebuah kekangan intelektual yang postmodernis melihat diri mereka melanggar
keluar dari aturan .
3. Postmodernisme
didefinisikan sebagai 'ketidakpercayaan terhadap metanarratives'.
Metanarratives adalah neorealisme atau neoliberalisme yang mengklaim telah
menemukan kebenaran tentang dunia sosial. Postmodernis menganggap klaim
tersebut terlalu mengada-ada dan kurang kredibilitas. Konstruksi teoritis
besar HI seperti realisme atau liberalisme adalah rumah kartu yang akan jatuh
dengan angin pertama dengan kritik dekonstruktif.
4.
Semua
kekuasaan membutuhkan pengetahuan dan semua pengetahuan bergantung pada penguatan
hubungan kekuasaan yang ada. Teori internasional postmodern telah menggunakan
wawasan ini untuk memeriksa 'kebenaran' dari hubungan internasional untuk
melihat bagaimana konsep dan pengetahuan-klaim yang mendominasi, sebenarnya sangat bergantung pada hubungan
kekuasaan tertentu.
5.
Postmodernis
adalah dekonstructivis yang berbicara tentang teori-teori sebagai 'narasi'
atau 'metanarasi'. Narasi atau metanarratives selalu dibangun oleh teori
dengan demikian selalu terkontaminasi oleh nya sudut pandang dan prasangka.
Sasaran utama dekonstruksi postmodernis di HI adalah neorealisme.
6.
Ahistoris
mengarah ke bentuk reifikasi di mana struktur sosial historis diproduksi dan
disajikan sebagai kendala yang tidak berubah yang tentunya diberikan oleh
alam. Penekanan pada 'kontinuitas dan pengulangan'.
7.
postmodernisme
moderat yang didasarkan pada gagasan bahwa ide-ide kita dan teori tentang
dunia selalu mengandung unsur subjektivitas dan objektivitas baik. Unsur
subyektif terkait dengan kepatuhan kita terhadap nilai-nilai yang berbeda dan
konsep-konsep dan fakta yang tak terhindarkan bahwa masing-masing dan setiap
orang merlihat dari sudut pandang pribadinya sendiri. Unsur obyektif terkait
dengan fakta bahwa kita benar-benar bisa setuju tentang wawasan yang sangat
besar tentang seperti apa dunia nyata. Kami berbicara bahasa yang sama. Kami
menghitung dalam satuan yang sama bobot dan ukuran. Pada inti dari jalan
tengah ini adalah gagasan pengetahuan intersubjektif. Pengetahuan tersebut
terikat oleh standar dokumentasi dan kejelasan eksposisi, pengetahuan
tersebut dipaksa untuk menunjukkan bahwa itu bukan hasil dari angan-angan,
dugaan atau fantasi, melainkan harus berisi lebih dari valuasi murni
subjektif. Postmodernisme Sedang mendekati posisi konstruktivis, yang
didasarkan pada konsep intersubjektivitas.
|
Rabu, 15 Maret 2017
Posmodernism
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Lowell Barrington, Comparative Politics Structures and Choices (Australia: Wadsworth, 2013), 227-257. & Peter Calvert, Comparative Politics: An Introduction (Harlow: Pearson, 2002), 297-320.
Bagaimanakah menghubungkan elite dan massa dalam proses politik? Literatur kali ini membahas dan mengeksplorasi konsep-konsep mengenai el...
-
Berbicara dan berdiskusi mengenai teori politik maka tidak lengkap rasanya jika melewatkan pembahasan akan keterkaitaannya dengan ilmu poli...
-
Dalam sejarah pemikiran barat yang sangat berkaitan dengan politik, bermula pada masa yunani kuno lebih menekankan pada pemikiran yang terf...
-
Terdapat beberapa strategi dalam politik perbandingan, khususnya yang diklaim oleh para komparativis, yaitu membandingkan banyak negara, me...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar