Sabtu, 18 Maret 2017

The Values of Bureaucracy

Pada pembahasan ini, berupaya utuk mengkritik hal-hal anti birokrasi yang telah muncul dalam berbagai macam wacana. Hal ini, ditujukan  untuk mengetahui bagaimana dan mengapa birokrasi menjadi pemain yang memiliki peranan penting dalam mengakomodasi keberadaan sejumlah domain publik, yaitu pemerintah, swasta, dan relawan. Selain itu, hal ini untuk menggambarkan dan menganalisis pola birokrasi yang berdampak pada situasi politik, etika, sosial dan budaya. Oleh karena itu, hal ini berusaha menyoroti nilai-nilai birokrasi, untuk menunjukan mengapa suatu bentuk ciri khas birokrasi harus dihargai.
Charles Goodsell meneliti kritik terhadap birokrasi politik amerika, selain itu ia berupaya untuk menunjukan hal empris dari kritik tersebut, ia menunjukan birokrasi publik dalam masyarakat industri jauh lebih efisien dan efektif. Ia berpendapat bahwa birokeasi merupakan bagian yang paling integral dalam proses pemerintahan. Akan tetapi, nilai dari sebuah birokrasi tidak hanya dalam efisiensi dan efektifitasnya saja, melainkan kapasitas untuk mendukung pengembangannya merupakan tanggungjawab pemerintah. Birokrasi sangat diperlukan sehingga harus menjadi lembaga otoritas yang kuat, profesional, dan akuntabel demi kepentingan publik berdasarkan kebijakan yang koheren.

Bab 2 membahas pendapat Paul du Gay yang membahas sentimen anti birokrasi dan menyatakan bahwa birokrasi dalam pemerintahan dan bisnis itu sama. Ia menunjukkan bahwa birokrasi telah menjadi suatu kondisi kebebasan, kritikus ekspresif politik kontemporer baik libertarian, komunitarian atau neo liberal dalam orientasinya tidak menjadi pembela dan konsisten karena hak dan kebebasan adalah keseragaman yang harus ditegakkan. Sedangkan bab 3 membahas Thomas Armbruster dalam diskusinya mengenai nilai-nilai birokrasi dan hubungannya dengan filsafat politik mengenai intervensi liberal dan non intervensi. Thomas berfokus pada berbagai pendekatan menejemen birokrasi, yang ada dalam liberalisme klasik dan kontemporer libertarianisme, liberalisme kontemporer atau egalitarianisme liberal, dan republikanisme sipil. Ia berpendapat bahwa budaya politik anti birokrasi kontemporer di masyarakat barat, memadukan unsur-unsur tertentu dari komunitarianisme dan liberal non intervensi, yang dapat dicirikan melalui ‘moralis non intervensi berlawanan dengan ‘moralis libertarianisme’. Sehingga konsekuensi praktis dari bentuk anti birokratisme itu melalui diskusi tentang kebangkitan korporasi di Amerika Serikat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Lowell Barrington, Comparative Politics Structures and Choices (Australia: Wadsworth, 2013), 227-257. & Peter Calvert, Comparative Politics: An Introduction (Harlow: Pearson, 2002), 297-320.

Bagaimanakah menghubungkan elite dan massa dalam proses politik? Literatur kali ini membahas dan mengeksplorasi konsep-konsep mengenai el...