Rabu, 15 Maret 2017

Rational Choice Theory

Di dalam buku Donald P. Green and Lan Shapiro yang berjudul Pathologies of Rational Choice Theory, dijelaskan bahwa teori rational choice merupakan salah satu pendekatan dalam mengkaji politik yang begitu kompleks kedalam sebuah catatan penting. Dalam pembahasan ini bukan berarti aspek utama dalam memahami kompleksitas permasalahan politik menggunakan rasio sebagaiman yang selalu diidentikan dengan aspek pendefinisian rational choice. Melainkan dalam aspek ini kita memahami rasionalitas yang di klasifikasikan kedalam tradisi rational choice yang ditandai dengan perbedaan karakteristik dari sudut empirical testing.
Ada beberapa asumsi yang kontroversional dalam teori rational choice, asumsi mengenai kegunaan yang sebesar-besarnya, struktur pilihan, pembuatan keputusan dalam kondisi yang tidak pasti, permasalahan yang melebar, pemusatan penjelasan dari setiap individu menjadi sebuah hasil yang kolektif. Dari beberapa asumsi tersebut dapat kita fahami bahwa dalam pembahasan ini, keputusan yang rasional tidak hanya semata-mata mempertimbangkan satu aspek saja, melainkan beberapa asas empirik dan metode sains menjadi faktor langkah penentu dalam menentukan hasil terhadap respon permasalahan.
Selain itu, ada istilah asumsi yang diterima secara general adalah asumsi yang diakui secara umum dengan asas mempertimbangkan kegunaan dari pengambilan keputusan, sehingga hasil dari keputusan tersebut merupakan keputusan yang paling berguna. Dalam proses pembuatan keputusan ini, jelas tujuan utamanya adalah untuk memenuhi efisiensi dan efektifitas dari solusi permasalahan yang sedang dikaji. Setelah pengambilan keputusan itu dilakukan, maka konsistensi menjadi syarat definisi rasional. Sebab pengambilan keputusan haruslah memiliki nilai yang dipertahankan. Pada intinya rational choice secara umum dapat diartikan sebagai asumsi dari model yang digunakan bersama-sama kepada setiap manusia dengan mempertimbangkan keputusan itu sendiri serta peraturan yang berlaku dan selera dari masyarakat itu sendiri.
Kemudian, pandangan persaingan dalam rational choice, dalam realita sosial tentunya senantiasa terdapat perbedaan pendapat bahkan kompetisi ide dan gagasan untuk menentukan suatu kebijakan. Karena sejatinya manusia memiliki tujuan yang berbeda-beda dalam kehidupannya. Akan tetapi, jika kita berbicara kepentingan umum yang cenderung memiliki siklus dan dinamika yang terus berjalan, penting karenanya diambil kebijakan yang rasional. Sehingga keputusan yang diambil ditujukan untuk kebaikan khalayak.
 Penjelasan dari gambaran rational choice biasanya diartikan sebagai penjelasan terhadap suatu hal yang ingin dilaksanakan baik itu dalam interaksi sosial di dalam pasar, tatanan pemerintahan, dan institusi lainnya. Karena tentunya dalam pelaksanaan tersebut membutuhkan pilihan keputusan yang rasional. Sehingga idealnya keputusan tersebut diperoleh berdasarkan beberapa kondisi, pertama diperoleh dari kondisi yang optimal, kedua kondisi yang konsisten, ketiga kondisi dari kumpulan sebab musabab. Dan tentunya semua kondisi tersebut didasari dengan kepercayaan dan bukti nyata.
Asumsi mengenai scientific method, ditemukan dalam fakta-fakta yang terlihat dalam ruang lingkup rational choice, yaitu ketika kegemaran dalam mendorong suatu hal menuju hal yang bersifat universal, karena salah satu prinsip dari metode ilmiah adalah generalisasi dari suatu fenomena alam atau pun sosial. Sehingga dapat dicontohkan, halnya aspirasi menjadi sebuah kesimpulan dari penjelasan yang menggambarkan situasi dan kondisi setiap individu, sehingga aspirasi akan ditampung dan dijadikan peraturan yang bersifat umum dan tidak individual.
Oleh karena itu, dalam aspek ini teori rational choice sangat berperan dalam pengambilan keputusan, yaitu ketika kita dihadapkan pada permasalahan yang begitu kompleks sehingga kita mampu membuat suatu keputusan rasional dengan asas kegunaan dan selera masyarakat itu sendiri.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Lowell Barrington, Comparative Politics Structures and Choices (Australia: Wadsworth, 2013), 227-257. & Peter Calvert, Comparative Politics: An Introduction (Harlow: Pearson, 2002), 297-320.

Bagaimanakah menghubungkan elite dan massa dalam proses politik? Literatur kali ini membahas dan mengeksplorasi konsep-konsep mengenai el...