Di dalam buku Donald P. Green and
Lan Shapiro yang berjudul Pathologies of
Rational Choice Theory, dijelaskan bahwa teori rational choice
merupakan salah satu pendekatan dalam mengkaji politik yang begitu kompleks
kedalam sebuah catatan penting. Dalam pembahasan ini bukan berarti aspek utama
dalam memahami kompleksitas permasalahan politik menggunakan rasio sebagaiman
yang selalu diidentikan dengan aspek pendefinisian rational choice.
Melainkan dalam aspek ini kita memahami rasionalitas yang di klasifikasikan
kedalam tradisi rational choice yang ditandai dengan perbedaan karakteristik
dari sudut empirical testing.
Ada beberapa asumsi yang
kontroversional dalam teori rational choice, asumsi mengenai kegunaan yang
sebesar-besarnya, struktur pilihan, pembuatan keputusan dalam kondisi yang
tidak pasti, permasalahan yang melebar, pemusatan penjelasan dari setiap
individu menjadi sebuah hasil yang kolektif. Dari beberapa asumsi tersebut
dapat kita fahami bahwa dalam pembahasan ini, keputusan yang rasional tidak
hanya semata-mata mempertimbangkan satu aspek saja, melainkan beberapa asas
empirik dan metode sains menjadi faktor langkah penentu dalam menentukan hasil
terhadap respon permasalahan.
Selain itu, ada istilah asumsi yang
diterima secara general adalah asumsi yang diakui secara umum dengan asas
mempertimbangkan kegunaan dari pengambilan keputusan, sehingga hasil dari
keputusan tersebut merupakan keputusan yang paling berguna. Dalam proses
pembuatan keputusan ini, jelas tujuan utamanya adalah untuk memenuhi efisiensi
dan efektifitas dari solusi permasalahan yang sedang dikaji. Setelah
pengambilan keputusan itu dilakukan, maka konsistensi menjadi syarat definisi
rasional. Sebab pengambilan keputusan haruslah memiliki nilai yang dipertahankan.
Pada intinya rational choice secara umum dapat diartikan sebagai asumsi
dari model yang digunakan bersama-sama kepada setiap manusia dengan
mempertimbangkan keputusan itu sendiri serta peraturan yang berlaku dan selera
dari masyarakat itu sendiri.
Kemudian, pandangan persaingan dalam
rational choice, dalam realita sosial tentunya senantiasa terdapat
perbedaan pendapat bahkan kompetisi ide dan gagasan untuk menentukan suatu
kebijakan. Karena sejatinya manusia memiliki tujuan yang berbeda-beda dalam kehidupannya.
Akan tetapi, jika kita berbicara kepentingan umum yang cenderung memiliki
siklus dan dinamika yang terus berjalan, penting karenanya diambil kebijakan
yang rasional. Sehingga keputusan yang diambil ditujukan untuk kebaikan
khalayak.
Penjelasan dari gambaran rational
choice biasanya diartikan sebagai penjelasan terhadap suatu hal yang ingin
dilaksanakan baik itu dalam interaksi sosial di dalam pasar, tatanan
pemerintahan, dan institusi lainnya. Karena tentunya dalam pelaksanaan tersebut
membutuhkan pilihan keputusan yang rasional. Sehingga idealnya keputusan
tersebut diperoleh berdasarkan beberapa kondisi, pertama diperoleh dari
kondisi yang optimal, kedua kondisi yang konsisten, ketiga
kondisi dari kumpulan sebab musabab. Dan tentunya semua kondisi tersebut
didasari dengan kepercayaan dan bukti nyata.
Asumsi mengenai scientific method,
ditemukan dalam fakta-fakta yang terlihat dalam ruang lingkup rational
choice, yaitu ketika kegemaran dalam mendorong suatu hal menuju hal yang
bersifat universal, karena salah satu prinsip dari metode ilmiah adalah
generalisasi dari suatu fenomena alam atau pun sosial. Sehingga dapat
dicontohkan, halnya aspirasi menjadi sebuah kesimpulan dari penjelasan yang
menggambarkan situasi dan kondisi setiap individu, sehingga aspirasi akan
ditampung dan dijadikan peraturan yang bersifat umum dan tidak individual.
Oleh karena itu, dalam aspek ini
teori rational choice sangat berperan dalam pengambilan keputusan, yaitu
ketika kita dihadapkan pada permasalahan yang begitu kompleks sehingga kita
mampu membuat suatu keputusan rasional dengan asas kegunaan dan selera
masyarakat itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar